Laman

Selasa, 05 Januari 2016

makalah bunga



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
                 Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan. Morfologi tumbuhan juga menguraikan tentang fungsi masing-masing bagian dari bentuk dan susunan tumbuhan. Salah satu bagian tumbuhan yang dipelajari yaitu bunga yang merupakan alat perkembangbiakan (Organum Reproductivum) bagi tumbuhan.
Jika kita melihat bunga berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa ada diantaranya memiliki bunga yang terpencar atau terpisah-pisah dan ada pula yang berkumpul membentuk suatu rangkaian yang dinamakan bunga majemuk.
Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya sifat-sifat yang menarik dari suatu bunga adalah bentuk bunga, warna bunga, bau bunga dan ada tidaknya madu atau zat lain.
Akibat banyaknya jenis tumbuhan dan banyaknya jenis bunga, maka perlu mempelajari bagaimana bentuk dan pembagiannya. Namun dalam penentuan jenis-jenis bunga tumbuhan tidaklah mudah, seringkali terjadi kekeliruan. Untuk itu selalu diperlukan penelitian atau pemeriksaan secara langsung dan seksama untuk menghindari terjadinya kesalahan.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian Bunga ?
2.    Ada berapa bagian penting pada Bunga ?
3.    Apa yang di maksud diagram Bunga ?
4.    Apa yang itu rumus bunga ?

C.  Manfaat
1.      Untuk mengetahui pengertian bunga?
2.      Untuk mengetahui bagian penting pada bunga?
3.      Untuk mengetahui diagram bunga?
4.      Untuk Mengetahui rumus bunga?
D. Tujuan
       Agar pembaca atau mahasiswa mengetahui pengertian bunga, bagian penting bunga, diagram bunga dan rumus bunga.




BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Bunga
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.

B.  Bunga Majemuk (Anthotaxis Inflorescentia)
Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas kelihatan, bahwa diantara bunga-bunganya sendiri yang terdapat pada cabang itu terdapat daun-daun biasa yang berguna untuk berasimilasi. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun atau jika ada daunnya, daun-daun tadi telah mengalami metamorphosis dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi. Walaupun demikian menurut kenyataannya sering kali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempuyai bunga-bunga di ketiak daunnya.
Pada suatu bunga majemuk dapat kita bedakan bagian-bagian berikut:
v  Bagian-bagian yang bersifat seperti cabang atau batang,yaitu:
a.         Ibu tangkai bunga (pedunculus,pedunculus communis atau rhacis), yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi. Ibu tangkai ini dapat bercabang, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, dapat pula sama sekali tak bercabang
b.         Tangakai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
c.         Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai bunga,yang mendukung  bagian-bagian bunga lainnya.

v  Bagian-bagian yang bersifat seperti daun,antara lain:
a.       Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian yang serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya.
b.      Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga. Pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua daun tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidang median, sedang kan pada tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya di dalam bidang median, di bagian atas tangkai bunga.
c.       Seludang bunga (spatha), yaitu daun pelindung yang besar, yang sering kali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar, misalnya terdapat pada bunga kelapa (Cocos nucifera L.)
d.      Daun-daun pembalut  (bractea involucralis,involucrum), yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran, terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.)
e.       Kelopak tambahan (epicalyx), yaitu bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau, tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah kelopak,misalnya pada bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), kapas (Gossypium sp.)
f.       Daun-daun kelopak (sepalae)
g.      Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
h.      Daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya.
i.        Benang-benang sari (stamina)
j.        Daun-daun buah (carpella)

Telah dikemukakan tadi, bahwa ibu tangkai bunga pada bunga majemuk dapat mengadakan percabangan dapa pula tidak. Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan tidak berdaun seringkli dinamakan sumbu bunga (scapus). Ibu tangkai yang bercabang memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam.
Selain dari itu, jumlah cabang panjangnya dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang tadi, berpengaruh terhadap urut-urutan mekarnyamasing-masing bunga pada suatu bunga majemuk. Bertalian dengan sifat-sifat itu bunga majemuk dibedakan dalam tiga golongan:

A.    Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa,inflorescentia botryoides atau inflorescentia centripetala).
Bunga majemuk tak berbatas yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan ”acropetal” (semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas. Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu bunga tampaknya seakan-akan  bunga majemuk ini tak terbatas, lagi pula jika dilihat dari atas, nampak bunga mulai mekar dari pinggir dan yang terakhir mekarnya adalah bunga yang menutup ibu tangkainya. Karena yang mekar mulai dari pinggir menuju ke pusat itulah mengapa dinamakan inflorescentia centripetala. Bunga majemuk tak terbatas terdapat misalnya pada kembang merak (Caesalpinna pulcherrima Swartz), mangga (Mangifera indica L.)

Yang ibu tangkainya tidak bercabang lagi :
·         Tandan (racemus) pada bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherimma)
·         Bulir (spica) pada bunga jarong
·         Untai (amentum) pada bunga sirih (Piper betle) dan lada (Piper nigrum)
·         Tongkol (spadix) pada bunga jagung betina (Zea mays)
·         Bunga Payung (umbella) pada bunga wortel (Daucus carota)
·         Bunga Cawan (corymbus) pada daun kaki kuda (Centela asiatica)
·         Bunga Bongkol (capitullum) pada bunga puteri malu (Mimosa pudica)
·         Bunga Periuk (Hypanthodium) pada bunga nangka (Artocarpus integra)

Yang ibu tangkainya bercabang dan cabangnya bercabang lagi :
·         Malai (panicula) pada bunga mangga (Mangifera indica)
·         Malai rata (corymbus ramosus) pada bunga soka
·         Bunga payung majemuk (umbella composita) pada bunga wortel (Daucus carota)
·         Bunga tongkol majemuk pada bunga kelapa (Cocos nuctifera)
·         Bulir majemuk pada bunga jagung jantan (Zea mays)

B.     Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia centrifuga,inflorescentia definita)
Bunga majemuk berbatas yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula becabang-cabang dan cabang-cabang tadi juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk yang berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ibu tangkainya, jadi dari tengah ke pinggir (jika dilihat dari atas). Oleh sebab itu dinamakan inflorescentia centrifuga. Melihat jumlah cabang pada ibu tangkai,bunga majemuk berbatas dibedakan lagi dalam tiga morfologi bunga.
a. Anak payung menggarpu (dichasium) pada bunga melati (Jasminum sambac)
b. Bunga tangga (cincinnus) pada bunga euphorbia (Euphorbia hirta)
c. Bunga sekerup (bostryx) pada bunga kenari
d. Bunga sabit (drepanium) pada bunga suku juncaceae
e. Bunga kipas (rhipidium) pada bunga suku iridaceae

C.     Bunga Majemuk Campuran (inflorescentia mixta), bunga dengan sifat penggabungan antara bunga majemuk berbatas dan majemuk tak berbatas. Misalnya pada bunga soka, ada bagian yang bersifat payung majemuk dan anak payung menggarpu.

C.    Bagian-Bagian Penting pada Bunga
1.     Tangkai bunga (pedicellus)
Tangkai Bunga adalah bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau, yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan bunga.
2.     Dasar bunga (receptaculum)
Dasar bunga adalah ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu lingkaran.
3.     Hiasan bunga (perianthium),
Terdiri dari Kelopak (calyx) dan Mahkota atau Tajuk Bunga (corolla), jika kelopak dan mahkotanya tidak dapat dibedakan maka disebut sebagai tenda bunga (perigonium). Yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas.
4.     Alat kelamin betina (gynaecium), berupa putik (pistilum)
Yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya di sebut putik (pistillum), juga putik terdiri atas metamorfosis daun yang di sebut daun buah (carpella). Pada bunga dapat di temukan satu atau beberapa putik, dan setiap putik dapat terdiri atas beberapa daun buah, tetapi dapat pula hanya terdiri atas satu daun buah.
5.     Alat kalamin jantan (androecium), berupa benang sari (stamen)
Bagian ini sesungguhnya juga merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari.(Androecium) terdiri atas sejumlah benang sari (stamen).

Dilihat dari bagian-bagian yang menyusun suatu bunga, dapat kita bedakan ada bunga lengkap dan ada bunga sempurna           
·         Bunga Lengkap : Bunga ini terdiri dari kelopak (calyx), mahkota(corolla), benang sari (androecium) dan putik (gynaecium).
·         Bunga tak Lengkap : Bunga ini tidak memiliki salah satu bagian bunga seperti bunga lengkap, misalnya tidak memiliki kelopak.
·         Bunga Sempurna : Hanya terbatas bahwa bunga ini memiliki benang sari(androecium) dan putik (gynaecium).
·         Bunga tak Sempurna : Bunga ini tidak memiliki benang sari (androecium) atau tidak memiliki putik (gynaecium).

D.    Dasar Bunga (receptaculum)
Fungsi utama dasar bunga adalah mendukung bagian-bagian bunga
Bentuk dari dasar bunga bermacam-macam ada yang rata, kerucut, cawan, dan mangkuk.
Menurut fungsi itu, dapat dibedakan beberapa macam dasar bunga, yaitu
Dasar bunga yang mendukung mahkota bunga (anthophorum)
Ø  Dasar bunga yang mendukung benang sari (androphorum)
Ø  Dasar bunga yang mendukung putik (gynophorum)
Ø  Dasar bunga yang mendukung benang sari dan putik (androgynophorum)
Ø  Cakram (discus)


E.     Kelopak Bunga (calyx)
Fungsinya adalah sebagai pelindung bunga waktu masih kuncup. Mahkota Bunga / Tajuk Bunga (corolla) Berfungsi sebagai daya tarik untuk mendatangkan hewan agar membentu proses penyerbukan. Selain itu juga melindungi benang sari dan putik.

F.     Kelamin Pada Bunga
1.     Bunga banci (hermaprodithus), dimana pada satu bunga terdapat benang sari dan putik, dapat pula disebut bunga sempurna.
2.     Bunga Berkelamin Tunggal (unisexualis), terbagi menjadi 3 macam yaitu :
a.     Bunga yang terdiri dari benang sari saja, yang disebut bunga jantan (flos masculus)
b.     Bunga yang terdiri dari putik saja yang disebut bunga betina (flos femineus)
c.      Dan bunga yang tidak memiliki kelamin, atau bunga mandul.

G.    Putik (pistillum) dan Benang Sari
1.      Putik terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
v  Bakal Buah (ovarium)
v  Tangkai putik (stylus)
v  Kepala putik (stigma)
v  Benang Sari (stamen)
2.      Benang sari terdiri dari 3 bagian, yaitu
v  Tangkai sari (filamentum)
v  Kepala sari (anthera)
v  Penghubung ruang sari (connectivum)

H.    Diagram Bunga
Dalam mendeskripsikan bunga, di samping secara verbal dapat ditambahkan gambar-gambar, agar pembaca dapat memperoleh kesan yang lebih mendalam tentang keadaan bunga. Salah satu gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-bagiannya adalah diagram bunga.
Dalam menbicarakan tentang bunga dan bagian-bagiannya, telah diterangkan, bahwa bagian-bagian bunga duduk di atas dasar bunga, masing-masing teratur dalam satu lingkaran atau lebih. Dalam diagram bunga, masing-masing bagian harus digambarkan sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin dua bagian bunga yang berlainan digambarkan dengan lambang yang sama. Mengingat, bahwa yang digambar  pada diagram pada diagram itu penampang-penampang melintang masing-msing bagian bunga seperti telah diuraikan di atas, maka kemungkinan adanya persamaan gambar hanyalahn mengenai daun-daun kelopak dan daun tajuk bunga, sedangkan mengenai benang sari dan putiknya rasanya tidak akan terjadi kekeliruan.
 Oleh sebab itu kelopak dan dau tajuk harus selalu digambar dengan lambang-lambang yang jelas berbeda, walaupun bentuknya mirip satu sama lain.
Jika kita hendak membuat diagram bunga, kita harus memperhatiakan hal-hal sebagai berikut :
1.      Letak bunga pada tumbuhan. Dalam hubungannya dengan perencanaan suatu diagram, kita membedakan dua macam letak bunga :
a.     Bunga pada ujung batang atau cabang (flos terminalis)
b.     Bunga yang terdapat dalam ketiak daun (flos axillaris).
2.    Bagian-bagian bunga kan kita buat diagram tadi tersusun dalam berapa lingkaran.

I.       Rumus Bunga
Susunan bunga dapat pula dinyatakan dengan sebuah rumus, yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, angka-angka, yang semua itu dapat memberikan gambar mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya.
Lambang-lambang yang di pakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat bunga yang berkaitan dengan simetrinya atau jenis kelaminnya, sedangkan angka-angka menunjukkan jumlah masing-masing bagian bunga. Disamping itu masih terdapat lambang-lambang lain yang memperlihatkan hubungan bagian-bagian bunga satu sama lain:
Oleh suatu rumus bunga hanya dapat di tunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga sebagai berikut:
1)        Kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata kalix
yang merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
2)        Tajuk atau Mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan kata  corolla (istilah ilmiah untuk mahkota bunga)
3)        Benang-benang sari, yang di nyatakan dengan huruf A, singkatan kata androecium (istilah ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga).
4)        Putik, yang dinyatakan dalam huruf G, singkatan kata gynaecium (istilah ilmiah untuk alat betina pada bunga).
Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk maupun warnanya, kita lalu mempergunakan huruf lain untuk menyatakan bagian tersebut, yaitu huruf P, singkatan kata perigonium ( tenda bunga).
Dibelakang huruf-huruf tadi lalu di taruhkan angka-angka yang menunjukkan jumlah masing-masing bagian tadi, dan di antara dua bunga yang di gambarkan dengan huruf dan angka itu di taruh koma.
·         Lambang yang dipakai memberitahukan sifat bunga mengenai simetris dan jenis kelamin bunga
actinomorphus             : *                    berkelamin betina        : ♀
zygomorphus               : ↑                    banci                            : ♀
berkelamin jantan        : ♂
·        Huruf yang dipakai untuk singkatan nama dan bagian-bagian bunga:
Kelopak           : K (kaliks)                  Benang sari     : A (abdsoecium)
Tajuk               : C (corolla)                 Tenda              : P (perigonium)
·        Angka-angka diletakkan di belakang huruf menunjukkan jumlah masing-masing bagian, misalnya kaliks mempunyai 3 sepal: K3
·        Cara untuk menyatakan keadaan lain-lain seperti contoh:
Corolla 6 dalam 2 lingkaran: C3+3
Statemen berlekatan pada corolla: [C5, A(~)]
Duduk bakal buah menumpang: G (3), kalau terbenam G (3)
·         Daun kelopak berbentuk tabung: K (5)

Contoh: ♀ K (5) [C3+3, A6] G (3)[1][18]

BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Ada tiga macam bentuk bunga majemuk yaitu, bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa), bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa), bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta). Bagian-bagian bunga yaitu tangkai bunga, dasar bunga, hiasan bunga, alat-alat kelamin jantan,  dan alat-alat kelamin betina.
Jika kita hendak membuat diagram bunga, kita harus memperhatiakan hal-hal sebagai berikut, letak bunga pada tumbuhan. Dalam hubungannya dengan perencanaan suatu diagram, kita membedakan dua macam letak bunga, bunga pada ujung batang atau cabang (flos terminalis)dan bunga yang terdapat dalam ketiak daun (flos axillaris). Bagian-bagian bunga kan kita buat diagram tadi tersusun dalam berapa lingkaran. Oleh suatu rumus bunga hanya dapat di tunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga sebagai berikut, kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata kalix
yang merupakan istilah ilmiah untuk kelopak, tajuk atau Mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan kata  corolla (istilah ilmiah untuk mahkota bunga), benang-benang sari, yang di nyatakan dengan huruf A, singkatan kata androecium (istilah ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga), putik, yang dinyatakan dalam huruf G, singkatan kata gynaecium (istilah ilmiah untuk alat betina pada bunga).

B.  SARAN
Morfologi Tumbuhan tepatnya bunga perlu di pelajari lebih seksama  untuk lebih memahimanya. Namun semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu para pembaca atau pendengar untuk mengetahui tentang materi bunga.







DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=Gambar+Diagram+bunga&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=np&source=hp
http://nurmasaribunga.blogspot.co.id/2014/09/makalah-bunga.html
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAAahUKEwiVxsWQgbXIAhWPGY4KHVftCfc&url=http%3A%2F%2Fnurmasaribunga.blogspot.com%2F2014%2F09%2Fmakalah-bunga.html&usg=AFQjCNE3OSlzH7UCr2P6Yy8AbFUHXyobxw




Tidak ada komentar:

Posting Komentar