BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan yang
berada di atas permukaan tanah. Mengingat tempat dan kedudukannya bagi tubuh
tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Oleh karena itu
untuk mempertahankan fungsinya, batang melakukan berbagai adaptasi terhadap
lingkungan dimana tumbuhan tersebut tumbuh.
Adaptasi setiap tumbuhan berbeda-beda tergantung kebutuhan dari tumbuhan
tersebut. Modifikasi batang merupakan salah satu jalan tubuh tumbuhan dalam
melakukan adaptasi, artinya adaptasi dapat dilakukan tumbuhan dengan melakukan
modifikasi bagian tubuh tumbuhan, termasuk batang. Dalam makalah ini akan
dijelaskan berbagai bentuk adaptasi dan modifikasi yang dilakukan batang dalam
mempertahankan hidup tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian,
sifat, fungsi, jenis-jenis dan bagian-bagian dari batang.
2. Berbagai
macam bentuk dan jenis adaptasi batang pada tumbuhan.
3. Berbagai
macam bentuk dan jenis modifikasi batang.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengetahui pengertian, sifat, fungsi, jenis-jenis dan bagian-bagian dari
batang.
2. Untuk
mengetahui berbagai macam bentuk dan jenis adaptasi batang pada tumbuhan.
3. Untuk
mengetahui berbagai macam bentuk dan jenis modifikasi batang.
D. Manfaat
Agar pembaca mengetahui pengertian, sifat,
fungsi, jenis-jenis dan bagian-bagian dari batang, mengetahui berbagai macam
bentuk dan jenis adaptasi batang pada tumbuhan dan mengetahui berbagai macam
bentuk dan jenis modifikasi batang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Batang
Batang atau
caulis merupakan bagian tumbuhan yang menyokong tubuh tumbuhan. Pada umumnya
bentuk batang adalah bulat/silinder atau bentuk lain dan selalu aktinomorf.
Batang mempunyai ruas-ruas dan buku-buku. Batang tumbuh ke atas menuju cahaya
matahari (fototrop/heliotrope). Selain itu batang umumnya mengalami pertumbuhan
yang tak terbatas.
B. Sifat-sifat
batang
a. Pada umumnya
berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain,
akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah
bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
b. Terdiri atas
ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah
terdapat daun.
c. Tumbuhnya
biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau
heliotrop).
d. Selalu
bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan bahwa
batang mempunyai pertumbuhan yang
tidak terbatas.
e. Mengadakan
percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang- kadang cabang atu ranting-ranting kecil.
f. Umumnya
tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan
waktu batang masih muda.
C. Fungsi Batang
a. Mendukung
bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu daun, bunga dan buah.
b. Dengan
percabangannya memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian
tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan
bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
c. Jalan
pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan
hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
d. Menjadi
tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
D. Jenis-jenis
Batang
1. Batang basah
(herbaceous), yaitu batang yang lunak dan berair, misalnya pada bayam (Amaranthus
spinosus L.), krokot (Portulacaoleracea L.), dan pisang (Musaparadiciaca L.)
2. Batang
berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena
sebagian besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon-pohon (arbores)
dan semak-semak (frutices) pada umumnya. Pohon adalah tumbuhan yang
tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, sedangkan
semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-cabang
dekat permukaan tanah atau malahan dalam tanah. Contoh pohon adalah mangga (Mangifera
indica L.), dan contoh semak adalah sidaguri (Sida rhombifolia L.).
3. Batang
rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang
nyata dan seringkali berongga, misalnya pada padi (Oryza sativa L.) dan
rumput (Gramineae) pada umumnya.
4. Batang
mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas
yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylisglobulosa
Kunth.), wlingi (Scirpus grossus L.) dan tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae)
lainnya.
E. Bagian
Batang
1.
Meristem apikal
Meristem
yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Selalu menghasilakan
sel-sel untuk tumbuh memanjang.
2. Nodus
Bagian
batang tempat tumbuh daun dan tunas.
3. Tunas
Bagian
tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah/ kuncup yang berada diatas permukaan
tanah / media.
4. Daun
Salah satu
organ tumbuhan yang tumbuh dari batang umumnya berwarna hijau.
5.
Pepagan (Bark) : jaringan terluar yang
melapisi batang kayu
6.
Empulur (Pith) : jaringan terdalam
batang, biasanya lunak
7.
Kayu (Wood) : substansi keras batang pohon, biasanya terdiri
atas Xylem sekunder
8.
Kuncup (bud), puncuk vegetatif dan atau
generative yang belum dewasa. Berupa meristem rembang yang kadang-kadang
ditutupi sisik.
9.
Buluh (internode), bagian antara dua
buku atau sambungan pada batang.
10. Buku
(node), tapak atau sambungan tempat bagian tambahan-tambahan berasal.
11. Lampang/bekas
daun (leaf scar), bekas yang menunjukkan tempat pelekatan tangkai atau pangkal
daun. Seperti pada pepaya.
12. Lentisel
(lenticel), pori-pori dalam papagan/bark
13. Ona
(prickle), cuatan berujung tajam yang berasal dari epidermis atau korteks organ
tumbuhan. Seperti pada Mawar.
14. Lampang
penumpu (Stipular scar), bekas yang menunjukkan tempat pelekatan daun penumpu.
15. Terminal
bud scale (Scar rings), kuncup yang terletak pada rembang atau akhir batang
dengan bekas-bekas pelekatan berupa sisik-sisik (bud scale) berupa cincin
16. Vascular
bundles (Trace scar), bekas-bekas yang diindikasikan sebagai bekas tempat
masuknya vascular bundle pada lampang daun.
F. Modifikasi
Batang
Batang yang
bentuknya berubah disebut batang yang telah mengalani modifikasi. Batang dapat
terspesialisasi serta termodifikasi bentuknya untuk keperluan tugas khusus
seperti menimbun cadangan makanan dan untuk fotosintesis.
Pada batang,
buku adalah tempat melekatnya daun pada batang, dan batang diantara 2 daun
berurutan disebut ruas. Kuncup yang terletak pada ujung batang disebut kuncup
terminal. Bersama kuncup aksilar, kuncup terminal akan menentukan bentuk dari
percabangan. Beberapa modifikasi batang antara lain:
1.
Stolon / Geragih
Stolon
adalah batang horizontal panjang yang menjalar di atas atau dalam tanah maupun
air. Pada buku-buku batangnya tumbuh tunas dan membentuk akar. Setelah beberapa
waktu tanaman ini tumbuh memanjang dan menjauhi induknya lalu membengkok ke
atas membentuk individu baru.

Cabang yang
demikian itu dibedakan menjadi:
·
Cabang yang Merayap di Atas Tanah. Misalnya pada daun
kaki kuda (Centella asiatica) dan arbei (Fragraria vesca)
·
Cabang yang Merayap di Bawah Tanah. Misalnya teki
(Cyperus rotundus)
·
Cabang yang Merayap di Bawah Air. Misalnya pada eceng
gondok (Eichornia crassipes)
2.
Rhizoma / Rimpang
Rimpang adalah batang di bawah tanah yang tumbuh
horisontal dan biasanya bercabang, berbuku, beruas, daun yang melekat pada buku
berbentuk sisik yang tipis seperti selaput dan warnanya tidak hijau. Rimpang .
Rimpang merupakan tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan, contohnya antara
lain pada tanaman tasbih(Canna edulis Ker), kerut (Maranta arundina L) dan iris.
![]() |
Rimpang merupakan organ modifikasi batang bukan akar dengan
ciri sebagai berikut:
a.
Berdaun, tetapi daun melekat pada buku, telah menjelma
menjadi sisik-sisik yang tipis seperti selaput dan tidak hijau.
b.
Mempunyai kuncup-kuncup
c.
Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, kadang ke atas
dan muncul ke tanah
3.
Umbi Batang
Batang dapat terspesialisasi serta termodifikasi
bentuknya untuk keperluan tugas khusus seperti menimbun cadangan makanan dan
untuk fotosintesis.
Umbi batang merupakan salah satu bentuk modifikasi
batang yang berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi batang merupakan
pembengkakan batang yang di dalamnya terdapat jaringan yang digunakan untuk
menyimpan zat cadangan makanan.
Ciri dari umbi batang adalah :
a.
Berada di bawah permukaan tanah
b.
Terdapat tunas
c.
Batang menebal namun tidak tertutup daun sisik
d.
Buku pada kuncup tiap ketiak tetap tampak . Contoh
dari umbi batang adalah Kentang ( Solanum tuberosum ). Pada pangkal batang
kentang diatas tanah, tumbuh sejumlah geragih yang memasuki tanah dan menjadi
panjang. Di saat kegiatan meristem apeks di ujung geragih terhenti sehingga
tidak bertambah panjang. Sebagian tumbuh menjadi umbi kentang. Perbanyakan vegetative
dapat dilakukan dengan menanam sebagian batang dengan tunas ketiaknya.
![]() |
4.
Umbi Lapis
Umbi ini terselubung oleh lapisan
luar yang kering dan tipis seperti selaput. Penutup yang dinamakan tunika,
berperan sebagai pelindung terhadap kekeringan dan luka mekanik terhadap umbi.
Sisik berdaging tersusun sebagai lapisan continue dan konsentris sehingga
berstruktur padat. Umbi lapis jika ditinjau asalnya adalah penjelmaan batang
beserta daunnya.
Dinamakan umbi lapis karena
memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis yaitu yang terdiri dari daun-daun
yang telah menjadi tebal, lunak dan berdaging, merupakan bagian umbi yang
menyimpan zat cadangan, sedang batangnya hanya bagian yang kecil pada bagian
bawah umbi lapis itu. Contoh pada bawang merah ( Allium cepa ).
![]() |
5.
Kormus
Terdiri dari batang pendek dan gemuk yang berorientasi
vertical dalam tanah dan diselubungi sisik ( daun ) kering. Kormus dapat
menghasilkan anak kormus yang disebut kormel yang merupakan tunas yang
berkembang di ketiak daun pada kormus induk. Seringkali kormel terdapat di
ujung sumbu batang yang tergolong geragih . Pada kormus dapat dibedakan ruas
dan buku. Sebagian besar kormus terdiri dari parenkim yang berisi cadangan
makanan.
Pada kormus yang dewasa, dasar daun kering bertahan
pada buku-buku dan menyelubungi serta menutupi kormus. Tutup atau tunika ini
melindungi kormus terhadap luka dan kekeringan. Di setiap buku kormus terdapat
kuncup ( tunas ) ketiak. Contoh tanaman yang berkormus aalah Gladiolus
gandavensis.
![]() |
6.
Umbi Sisik
Umbi ini tidak memiliki penutup kering. Sisik terpisah
dan tidak sama tingginya serta semua melekat pada papan basal. Pada umumnya
umbi sisik ini mudah rusak dan perlu dirawat agar tetap lembab, sebab akan luka
jika kekeringan. Pada waktu panen tampak bahwa pada umbi terdapat priordium
akar.
Akar ini tidak akan mengalami pemanjangan sebelum
ditanam pada lingkungan yang sesuai. Contoh tumbhan dengan umbi sisik adalah
pada tanaman bunga lili (Lilium longiflorum).
![]() |
7.
Umbi Semu
Umbi semu atau pseudobulbus sering ditemukan pada tanaman anggrek epifit.
Pseudobulbus ini digunakan untuk menyimpan air.

G. Adaptasi
Adaptasi
adalah proses penyesuaian diri dengan perubahan lingkungan. Pada batang
adaptasi sangat penting dilakukan, hal ini berkaitan erat dengan kondisi
lingkungan tumbuhan yang bersangkutan.
Adaptasi
yang dilakukan pada batang berkaitan dengan kecepatan angin, kesediaan dan
unsur hara, lingkungan tempat hidup, ada tidaknya pengganggu, dan lain-lain.
Adaptasi batang termasuk dalam adaptasi morfologi karena melibatkan perubahan
struktur tubuh tumbuhan. Antara lain perubahan struktur jaringan, bentuk batang
yang tidak pada umumnya, serta ditemukannya bagian-bagian baru dari batang.
Berikut
beberapa contoh adaptasi batang, diantaranya berdasarkan tempat hidup tumbuhan
tersebut.
1.
Pada Tanaman Hidrofita
Enceng
Gondok (Eichhornia crassipes) mempunyai batang berongga yang berisi udara.
Rongga udara ini berfungsi sebagai organ yang mendukung enceng gondok
beradaptasi dengan lingkungan air sebagai habitat hidupnya.
Dengan
adanya rongga udara pada batang ini, tanaman enceng gondok dapat mengapung di
atas permukaan air, sedangkan akarnya masih terdapat dalam air. Dengan kondisi
yang seperti ini, akar dapat menyerap air, batang membantu daun dalam proses
transpirasi, dan daun berfotosintesis.
![]() |
2.
Pada tanaman Xerofit
Sesuai
habitat hidupnya, tanaman Xerofit seperti kaktus yang hidup di tempat yang
kekurangan air, mempunyai tubuh batang yang berdaging tebal yang berfungsi
untuk menyimpan air.
Sifat batang tanaman ini adalah basah,
terdapat duri yang merupakan modifikasi daun dan lapisan lilin yang berfungsi
untuk mengurangi penguapan air. Selain batang yang berdaging tebal, kaktus juga
memiliki akar yang panjang dan besar.

Selain yang
telah diuraikan di atas, batang dapat melakukan adaptasi dengan melakukan
modifikasi pada permukaan batangnya, antara lain sebagai berikut :
1.
Berambut ( Pilosus )
Ini seperti
pada tumbuhan tembakau ( Nicotiana tabacum ).
2.
Berduri ( Spinosus )
Contohnya
pada Mawar ( Rosa sp ), Bougenville, dan Putri Malu ( Mimosa pudica ),
melindungi diri dengan batangnya yang berduri. Duri pada batang ini merupakan
pennjelmaan batang atau dahan, yang berfungsi sebagai alat perlindungan diri
dari pemangsa. Ini berbeda dengan duri yang ada pada kaktus, pada kaktus duri
ditujukan untuk mengurangi penguapan, karena kaktus merupakan tumbuhan yang
hidup pada daerah kekurangan air.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Batang atau
caulis merupakan bagian tumbuhan yang menyokong tubuh tumbuhan. Batang dapat
terspesialisasi serta termodifikasi bentuknya untuk keperluan tugas khusus
seperti menimbun cadangan makanan dan untuk fotosintesis. Untuk keperluan
menimbun cadangan makanan, batang dapat bermodifikasi menjadi Umbi Sisik,
Kormus, Umbi Semu, Umbi Lapis, Umbi Batang, Rhizoma / Rimpang, dan Stolon /
Geragih.
Adaptasi
adalah proses penyesuaian diri dengan perubahan lingkungan. Pada batang
adaptasi sangat penting dilakukan, hal ini berkaitan erat dengan kondisi
lingkungan tumbuhan yang bersangkutan. Adaptasi batang termasuk dalam adaptasi
morfologi karena melibatkan perubahan struktur tubuh tumbuhan. Sedangkan
modifikasi batang merupakan salah satu jalan adaptasi tumbuhan dengan batang,
sehingga batang mengalami perubahan bentuk.
Adaptasi
batang suatu tumbuhan salah satunya disesuaikan dengan tempat hidup/habitat
tumbuhan tersebut. Pada tanaman Xerofit, batang beradaptasi pada lingkungan
yang kekurangan air dengan berdaging tebal sedangkan pada tanaman Hidrofit,
batang beradaptasi pada lingkungan berair dengan rongga udara yang dimilikinya.
B. Saran
Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Biologi hendaknya lebih memahami bagian-bagian batang serta
bentuk adaptasi dan modifikasi pada batang, sehingga menjadi pengetahuan yang
diperoleh dapat menjadi ilmu yang berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar